Belajar menjadi orang dermawan,
bisa jadi sulit bagi kebanyakan manusia. Karena memang manusia mempunyai
potensi kekikiran dalam dirinya. Tetapi, percayalah bahwa dengan memohon
pertolongan kepada Allah SWT dan diperlukan adanya latihan (riyadhah)
secara ikhlas dan rutin, maka perilaku dermawan akan dapat dilakukan oleh kita
semua, hatta oleh orang yang sangat pelit sekalipun. Asalkan dia punya niat
sepenuh hati, untuk merubah perilaku kikirnya selama ini, dan punya keinginan
kuat agar menjadi orang dermawan.
Kenapa kebanyakan orang menjadi kikir ? salah satu alasannya adalah, banyak orang yang meyakini bahwa dengan kita memberi sesuatu kepada orang lain, maka harta kita menjadi berkurang, sehingga akan menyebabkan dirinya menjadi miskin. Padahal sesungguhnya yang terjadi adalah sebaliknya. Manakala seseorang membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT, entah memberi kepada fakir miskin atau anak yatim, atau memberi sumbangan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, maka pada hakikatnya hartanya tidak berkurang bahkan bertambah di sisi Allah SWT. Dan pasti Allah SWT akan mengganti hartanya dengan yang lebih baik.
Q.S. Saba’
(34) ayat : 39
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ
الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ
شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (٣٩)
39.
Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang
dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah
akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.
Keberuntungan Orang Yang Tidak Kikir
Kebanyakan
manusia memiliki sifat kikir dan pelit, dan hanya mementingkan dirinya sendiri.
Itulah gambaran satu sisi sifat kebinatangan pada diri manusia. Karena memang manusia
disebut sebagai hewan yang berakal (al-hayawaan an-naathiq). Jika manusia
mempertahankan sifat kebinatangannya, diantaranya sifat kikir, pelit dan egois,
maka manusia semacam ini, tidak berbeda dengan binatang, dan bahkan lebih sesat
dari binatang. Tapi sebaliknya, manakala manusia mampu menghilangkan sifat
kebinatangannya tersebut, maka dia dapat menjadi manusia mulia, dan bahkan
dapat mencapai derajat malaikat. Dan menurut al quran, bahwa orang-orang yang
memelihara dirinya dari sifat kikir dan mengutamakan orang lain yang dalam
kesusahan, maka dia termasuk orang yang beruntung.
Q.S.
Al-Hasyr (59) ayat : 9
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا
الدَّارَ وَالإيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلا
يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى
أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (٩)
9. dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung
· وَقَالَ
رَسُولُ الله (صلى الله عليه وآله وسلم): مَا آمَنَ بِاللهِ مَنْ شَبَعَ وَأَخُوْهُ
جَائِعٌ. وَلَا آمَنَ بِاللهِ مَنْ اِكْتَسَى وَأَخُوْهُ عُرْيَانٌ، ثُمَّ قَرَأَ
" وَيُؤْثِرُوْنَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ".
وَقَالَ (صلى الله عليه وآله وسلم): مَنْ أَيْقَنَ بِالْخَلَفِ سَخَتْ نَفْسُهُ بِالنَّفَقَةِ.
“Rasulullah SAW bersabda,”tidaklah beriman kepada Allah orang yang kenyang, sementara saudaranya lapar. Dan tidaklah beriman kepada Allah, orang yang berpakaian, sementara saudaranya telanjang. Lalu beliau membaca ayat :
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى
أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ
Dan beliau bersabda, ”siapa
yang meyakinkan terhadap adanya penggantian (shodaqah), maka dirinya menjadi
dermawan dengan nafaqah (pemberian).”
Ancaman Terhadap Orang Kikir
Bagaimana negatifnya orang kikir ? Menurut Sayyidina Ali KW,
ternyata orang kikir itu lebih buruk daripada orang dzalim. Mengapa demikian ?
karena kalau orang dzalim jika bertaubat dia berbuat dzalim lagi paling Cuma kepada
keluarganya. Tapi kalau orang kikir akan mencegah dirinya dari banyak perbuatan
baik, seperti menghalangi zakat, sedekah, silaturrahmi, dll. Disebutkan dalam
suatu riwayat di bawah ini :
وَسَمِعَ أَمِيْرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلِيِّ ابْن أَبِي طَالِبٍ
رَجُلًا َيقُولُ: الشَّحِيْحُ أَعْذَرُ مِنَ الظَّالِمِ. فَقَالَ: كَذَبْتَ، إِنَّ
الظَّالِمَ قَدْ يَتُوبُ وَيَسْتَغْفِرُ وَيَرُدُّ الظَّلاَمَةَ عَلَى أَهْلِهَا وَالشَّحِيْحُ
إِذَا شَحَّ مَنَعَ الزَّكَاةَ وَالصَّدَقَةَ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَقَرَى الضَّيْفِ
وَالنَّفَقَةَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَأَبْوَابَ الْبِرِّ وَحَرَامٌ عَلَى الْجَنَّةِ
أَنْ يَدْخُلَهَا شَحِيْحٌ.
Amirul Mu’minin ‘Ali bin Abi Thalib mendengar seorang laki-laki yang berkata,”orang bakhil lebih termaafkan dari orang dzalim. Beliau berkata,”kamu bohong, sesungguhnya orang dzalim, bila dia bertaubat dan beristighfar dan dia mengulang kedzalimannya hanya kepada keluarganya, sementara orang bakhil bila ia pelit maka ia akan mencegah dirinya membayar zakat, bershodaqah, silaturrahim, menerima tamu, menafkahkan harta di jalan Allah dan pintu-pintu kebaikan, dan orang bakhil itu haram masuk surga.
Keistimewaan Menjadi Orang Dermawan
Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang memiliki
sifat dermawan, dan sangat celakalah orang-orang yang memiliki sifat kikir. Disebutkan
dalam riwayat lain, hadis tentang orang dermawan dan orang kikir, Rasulullah SAW bersabda :
السَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ
النَّاسِ قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ, وَالْبَخِيْلُ بَعِيْدٌ
مِنَ اللهِ بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيْدٌ مِنَ الْجَنَّةِ قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ.
“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, jauh dari neraka. Sedangkan orang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dekat dengan neraka.”
Demikianlah, pembahasan sekilas
mengenai bagaimana agar menjadi orang dermawan dan menjauhkan diri dari
perilaku orang kikir. Dengan pemaparan tentang bagaimana beruntungnya orang
yang dermawan, dan bagaimana celakanya orang yang kikir, semoga kita semua
mampu melatih diri kita menjadi orang dermawan yang punya kedudukan mulia di
sisi Allah SWT.