“Tahukah kamu apa itu ghibah? Yaitu engkau menyebut saudaramu dengan sesuatu yang tidak ia sukai.”(HR. Muslim)
Meskipun terkadang benar faktanya, tetap saja gibah dilarang. Bahkan Allah dalam Al-Qur’an menggambarkan gibah seperti memakan daging bangkai saudara sendiri. Ngeri, bukan?
Apa Itu Gibah Menurut Islam?
Gibah adalah menyebut sesuatu yang tidak disukai oleh orang yang dibicarakan, meskipun hal itu benar. Jika tidak benar, maka termasuk fitnah yang lebih parah.
Hukum Gibah dalam Islam
Gibah dalam Islam termasuk dosa besar. Allah berfirman:
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.”(QS. Al-Hujurat: 12)
Kenapa Gibah Berat di Timbangan Akhirat?
1. Merusak Amal Kebaikan
Semua kebaikan kita bisa dipindahkan kepada orang yang kita gibahi, sebagai balasan atas kezaliman kita terhadapnya.
2. Membuka Aib Sesama Muslim
Islam sangat menjaga kehormatan sesama. Siapa membuka aib saudaranya, Allah bisa membalas dengan membuka aibnya.
3. Menyebabkan Perpecahan
Gibah seringkali menjadi akar dari fitnah, permusuhan, dan rusaknya silaturahmi dalam masyarakat.
Cara Menghindari Gibah dalam Kehidupan Sehari-Hari
- Jaga lisan dan hati – Jangan asal bicara, terutama di belakang orang.
- Alihkan pembicaraan – Jika ada yang mulai menggibah, arahkan ke topik lain.
- Gunakan prinsip emas: “Kalau kamu tidak suka dibicarakan, jangan membicarakan.”
Penutup dan Renungan
Gibah mungkin terasa ringan di lidah, bahkan dianggap hiburan. Tapi di sisi Allah, dosanya sangat berat. Mari kita jaga lisan kita, karena Rasulullah ï·º bersabda:
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Bermanfaat? Share agar lebih banyak yang sadar!
Kategori: Kajian Akhlak | Tag: #Gibah #Islam #Akhlak #DosaBesar
No comments:
Post a Comment