Dulu, waktu saya SD, uang jajan itu Rp500. Itu pun sudah bikin saya merasa seperti sultan kecil di kantin. Bisa beli cilok dua tusuk dan teh es dalam plastik yang diikat karet. Kalau ada lebih, ya ditabung di celengan ayam.
Sekarang? Anak SD zaman now jajan bukan di kantin, tapi di Shopee. Ngisi saldo e-wallet sendiri. Minta top up game online. Dan anehnya, orang tua menurut aja. Katanya, "Daripada anaknya stres, mending dimanjain." Tapi pas anaknya stres karena kalah mabar, malah ngajak berantem ibunya sendiri.
---
📱 Zaman Modern, Pola Asuh Ikut Modern?
Teknologi memang berubah. Anak-anak hari ini lahir udah ngerti cara buka YouTube sebelum bisa baca doa makan. Tapi pola asuh seharusnya nggak ikut terbalik juga.
Banyak orang tua merasa "menyediakan semua yang anak minta" adalah bentuk cinta. Padahal kadang itu bentuk rasa bersalah yang dibungkus kardus iPhone.
Anak tidak butuh segalanya, tapi butuh arah. Butuh diajak kenal Tuhan, bukan sekadar kenal jaringan WiFi.
---
🙈 Keseimbangan yang Hilang
Saya pernah ketemu anak SMP, pinter banget main Mobile Legends. Skor kill-nya kayak pembunuh bayaran. Tapi waktu disuruh wudhu, malah bingung: “Yang duluan mana ya, tangan atau kaki?”
Lah, ini anak manusia atau robot gaming?
Yang lebih bikin sedih, ibunya malah bangga. “Anak saya udah jago, Mas. Nanti bisa jadi atlet e-sport.”
Tapi pas ditanya anaknya hafal surat pendek berapa, jawabnya: “Hapal kok... Bismillah!”
---
💭 Salah Siapa?
Bukan salah anak. Mereka cuma meniru apa yang kita beri dan contohkan.
Kalau sejak kecil anak lebih sering melihat kita pegang HP daripada pegang Al-Qur’an, ya jangan kaget kalau dia lebih hafal emoji daripada ayat.
Pendidikan spiritual bukan sekadar menyuruh shalat. Tapi mendidik anak agar tahu kenapa dia harus shalat, dan untuk siapa dia tunduk.
---
🧕🏼 Materi Boleh Banyak, Tapi Arah Jangan Hilang
Silakan kasih uang jajan. Silakan belikan iPad. Tapi jangan lupa: anak juga butuh dituntun cara hidup yang benar.
Berikan waktu untuk ngobrol. Dengarkan ceritanya. Ajak ke masjid. Bukan cuma ke mall.
Ajari dia mengeluh kepada Tuhan, bukan ke akun TikTok yang trending.
---
📌 Penutup: Shalat Dulu, Top Up Belakangan
Mendidik anak bukan soal siapa yang paling banyak ngasih. Tapi siapa yang paling sabar membimbing.
Daripada kasih uang jajan segede UMR tiap bulan, lebih baik kasih teladan bagaimana menjadi manusia yang tunduk pada Allah, bukan pada layar.
Soal dunia, insya Allah anak akan belajar sendiri. Tapi soal akhirat, itu tugas kita sebagai orang tua.
Karena kalau anak bisa jadi bintang di dunia, tapi gelap di akhirat — siapa yang mau bertanggung jawab?
---
🖊️ Ditulis oleh:
Mubarok Abie Fadhli
Sarjana Agama | Pengkaji Kehidupan lewat Tulisan
No comments:
Post a Comment