Monday, March 21, 2011

Catatan Akhir Tahun : Mengubah Tantangan Jadi Peluang

Beberapa saat yang akan datang, dengan langkah kanan kita akan tinggalkan tahun 2009. Tahun yang telah member banyak hal kepada kita. Manisnya, membuat rasa bahagia dan syukur membahana pantul memantul dalam tabung jiwa kita, kehadirat Allah SWT. Keberhasilannya, membuat rasa percaya diri semakin kuat. Pahitnya menjadikan diri ini lebih mampu menahan badai. Derita dan kegagalan yang menyapa, juga menawarkan hal lain, yang justru membuat kita lebih matang dan penuh pertimbangan.

Kenangan pada tahun 2009, semoga mejadikan kita semua semakin hangat dan semakin ramah pada kehidupan, dan semakin akrab pada alam. Seperti setianya mentari hadir di pagi hari, seperti juga ikhlasnya dia meninggalkan kita di senja hari, memberi kesempatan pada malam untuk datang. Semoga demikian pada halnya kita, tetap memiliki rasa cinta dan setia untuk menjalani apa yang menjadi kewajiban kita, dan mampu memiliki rasa ikhlas untuk menerima apa yang memang menjadi bagian kita.

Perjuangan belum juga habis, perjalanan masih panjang…., dan yang menghadang kita dihadapan sana mungkin lorong sempit yang gelap penuh debu. Tapi bisa jadi jalan lapang tanpa penghalang. Keduanya akan kita tempuh sepenuh hati. Dengan rasa bangga bahwa kita masih dipercaya untuk menempuh perjalanan lebih jauh lagi. Dengan rasa terima kasih bahwa kita masih diberi kesempatan untuk mendapat dan berbuat banyak.



Juga dengan rasa rendah hati, semoga kita masih tetap memiliki ketegaran batu karang dan keteduhan pohon rindang. Tak ada yang begitu penting seperti waktu, dan tak ada yang begitu mahal seperti waktu. Tapi tanpa sesal, tanpa keinginan untuk menyalahkan siapapun dan apapun, kita akan tinggalkan tahun 2009.

Berharap, tahun yang akan kita tempuh nanti, menjanjikan lebih banyak hal lagi. Semoga persiapan yang telah kita buat, dapat bertemu dengan kesempatan yang dapat kita tangkap, karena kesempatan yang dapat diraih pun kalau tidak bertemu dengan persiapan…., kadang-kadang tanpa dapat kita elakkan dia lari…., pergi.

Semoga tahun nanti kita bukan hanya dapat banyak, tapi justru dapat lebih banyak memberi. Memberikan sesuatu yang selama ini belum mampu kita berikan, dan mengulurkan sesuatu yang selama ini masih ada dalam genggaman. Semoga kita lebih penuh dengan cinta, penuh dengan kasih, penuh dengan pengabdian, kepada agama, bangsa, tanah air dan kepada alam semesta.

Sering kita lupa, bahkan tanpa sadar, mengasihani diri sendiri. sehingga ketegaran yang seharusnya dapat jadi sahabat, justru berganti kemurungan. Yang membuat kita merasa diri semakin kecil dan semakin tidak berarti. Bukankah hanya diri sendiri yang dapat menolong…….?

Jangan biarkan perasaan-perasaan yang makin memperlemah merajalela. Semakin merampas kebebasan kita, karena dia mengambil semua kekuatan kita, semangat kita, kemampuan kita. Sampai akhirnya kita jadi sulit menikmati keinginan-keinginan kecil yang datang pada kita. Tidak mudah untuk menikmati apa yang sedikit yang kita miliki. Dan kalau kita mau jujur, sebenarnya kita Cuma punya sedikit waktu saja untuk berbuat dan member banyak pada kehidupan ini.

Kalau kita biarkan hal-hal yang memperlemah hati dan mempersempit pikiran itu menguasai semua kemampuan dan kekuatan kita……., habislah. Bukan yang seperti ini yang kita inginkan. Jadi…., janganlah buang-buang waktu. Jangan biarkan dia datang mengambil yang masih tersisa yang kita miliki, yaitu semangat dan kekuatan.

Tapi seperti bersama kita ketahui, Tuhan, Alam, tidak pernah memberi cobaan lebih daripada yang mampu kita tanggungkan. Oleh karena itu, kalau kita dapatkan yang berat, yang sulit, berarti menurut ukuran, kita sanggup menerima dan menanggungkannya. Semakin berat cobaan yang diberikan, kalau kita berhasil melewatinya, itu berarti semakin tinggi nilai kita dihadapanNya.

Kita tinggalkan yang sudah, kita songsong yang akan datang dengan penuh percaya diri. Hanya kita yang bisa berkata bahwa kita mampu, bukan siapa-siapa. Kita lumatkan suka dan duka. Biar dia jadi bagian dari diri kita, sehingga kita tidak asing. Dan kita menjadi diri kita sendiri.

 

View the original article here


EmoticonEmoticon