Monday, August 22, 2011

Sepenggal Kisah Pendosa yang Diampuni Allah

Seorang pemabuk telah mati di bashrah, sehingga istrinya tidak mendapatkan orang yang membantunya untuk mengubur suaminya karna dianggap oleh penduduk daerahnya bahwa dia adalah orang yang sangat rusak moralnya.

Maka istrinya terpaksa mengupah tukang pikul untuk membawa suaminya ke musholla. Sialnya, tidak seorangpun yang sudi menyembayangkannya. Maka terpaksa dibawa ke hutan untuk dikubur, sedang di dekat hutan itu ada bukit, dan di situ ada seorang zahid (wali Allah) yang terkenal.

Tiba-tiba org zahid itu turun dari uzla/kholwat/pertapaannya, untuk menyembayangkan mayyit itu, dan berita ini tersiar, sehingga orang-orang pada datang untuk menyembayangkan mayyit itu. Lalu karna merasa ta'jub terhadap yang turun dari uzlanya untuk menyebangkan mayyit itu, mereka bertanya: "mengapa ia turun untuk menyembayangkan mayyit ini?

Jawabnya: "aku diperinta turun ke tempat ini karena ada jenazah orang yang diampuni oleh Allah, sedang di situ tidak ada orang kecuali istrinya.

Maka org-orang bertambah heran mendengar keterangan orang zahid itu, lalu si zahid tanya pada istrinya, tentang kelakuan suaminya.

Jawab istrinya: "sebagaimana yang diketahui orang banyak yaitu ia sepanjang hari di kedai khamer dan hanya sibuk minum khamer dan mabuk."

Dan ketika ditanya, apakah amalannya yang baik??

Jawab istrinya: "tidak ada, hanya bila ia sadar di waktu subuh, segera mengganti bajunya dan berwudhu lalu sembayang subuh, kemudian kembali ke tempat khamernya. Hanya saja di rumahnya tidak pernah kosong dari satu atau dua anak yatim yang disayangi melebihi dari anak kandungnya, dan adakalanya bila ia sadar lalu menangis sambil berkata: Ya Allah dibagian manakah dari Jahannam yang Engkau isi dengan penjahat ini (ya'ni dirinya sendiri)

Oleh: Mumu Bisa dari Kitab Irsaydul 'Ibad.

Terakhir Diperbaharui ( Rabu, 15 Juni 2011 23:27 )  

View the original article here


EmoticonEmoticon