Wednesday, October 6, 2010

BULAN SYAWWAL ADALAH BULAN PENINGKATAN KEIMANAN DAN KETAATAN


Hari ini Jumat tanggal 24 September 2010 bertepatan dengan tanggal 15 Syawwal 1431 H.
Dua minggu yang lalu, kita masih ingat telah meninggalkan bulan Ramadhan yang mulia, dan kini kita berada di tengah-tengah bulan syawwal.
Dua minggu yang lalu, kita tidak lupa telah merayakan hari kemenangan dan hari kesuksesan hari raya idul fitri, setelah sebulan lamanya kita berjuang melaksanakan berbagai perintah Allah SWT beserta sunnah-sunnahnya.
Kalau boleh diibaratkan, bila seorang murid lulus dalam menempuh ujian atau tes maka ia akan naik kelas atau naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Kita sebagai orang beriman, bulan Ramadhan adalah bulan orientasi sekaligus bulan ujian buat kita semua. Sehingga, bagi kita yang lulus melewati masa orientasi dan ujian di bulan Ramadhan, maka sekarang kedudukan kita meningkat atau naik lagi kepada derajat yang lebih tinggi.
Sesuai dengan nama bulan syawwal yang berarti meningkat atau menjadi tinggi. Lalu, pertanyaannya hal apa yang seharusnya meningkat di bulan syawwal bagi kita orang-orang beriman ? Yang paling penting adalah Meningkatnya  keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Kita sering mendengar ada hadis yang menegaskan, “iman itu dapat bertambah dan dapat berkurang”.
الأيمان يزيد وينقص

Sehingga ketika perayaan idul fitri pun yang paling penting bagi kita, bukan makanannya, bukan pakaiannya, bukan uangnya dan hal-hal lain yang bersifat materi.
ليس العيد لمن لبس الجديد، إنما العيد لمن طاعته تَزيد
Hari raya bukan diperuntukkan bagi orang yang berpakaian baru, tapi hari raya adalah bagi orang yang bertambah ketaatannya

ليس العيد لمن تجمّل باللباس والمركوب، إنما العيد لمن غُفِرَتْ له الذنوب
Hari raya bukan milik orang yang memperindah pakaian dan kendaraan, tapi hari raya adalah milik  orang yang diampuni dosa-dosanya. 

ليس العيد لمن حاز الدرهم والدينار إنما العيد لمن أطاع العزيزَ الغفارْ 
Hari raya bukan milik orang yang mengumpulkan dirham dan dinar, tapi hari raya adalah milik orang yang taat kepada Tuhan al-‘Aziz al-Ghaffar.

Maka, setelah melewati ujian bulan Ramadhan, seharusnya keimanan dan ketaatan kita kepada Allah SWT kian bertambah. Apa indikasi bahwa keimanan dan ketaatan kita kepada Allah kian meningkat. Salah satu indikasinya, kita dapat melihat firman Allah SWT berikut ini, disebutkan dalam Surat Al-Anfaal (8) ayat 2 – 4 :

2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.

Jadi indikasi meningkatnya iman diantaranya sebagai berikut :

1.      Bila disebut nama Allah SWT gemetarlah hatinya. Merupakan salah satu ciri Orang yang hatinya selalu ada Allah SWT. Orang yang hatinya selalu terpaut dengan ALLAH SWT. Orang beriman menyadari bahwa Allah SWT Sang Pencipta Tunggal yang begitu Agungnya. Allah SWT Sang Pemelihara seluruh alam semesta dengan penuh ajaibnya. Sehingga di hadapan Tuhan kita tidak berarti apa-apa. Kita gemetar dan takut akan kekuasaan Allah Yang Merajai Dunia.
2.      Orang tersebut bertambah keimanan, bila dibacakan ayat-ayat Allah. Karena Al-Qur’an merupakan kitab yang tiada bandingannya. Ia mengandung aura-aura positif yang begitu mendalam bagi orang-orang yang berusaha membaca, mendengarkan dan memahaminya. Al-Qur’an sekaligus sebagai obat penyakit hati yang sering menggerogoti keimanan seseorang, sehingga dengan memahami bacaan dan kandungannya maka insya Allah keimanan seseorang kian bertambah.
3.      Orang yang bertambah keimanannya juga orang yang selalu bertawakkal kepada Allah SWT. Orang yang tidak pernah merasa pesimis menghadapi kehidupan. “Siapa yang bertawakkal kepada Allah SWT, maka Dia-lah yang mencukupinya.”
ومن يتوكل على الله فهو حسبه

4.      Orang yang keimanannya bertambah, dapat diindikasikan dengan selalu istiqamah dalam melakukan segala perintah Allah SWT, seperti menegakkan shalat dan menafkahkan harta di jalan Allah SWT.
Shalat adalah ibadah yang mewakili jenis ibadah ritual, dan hubungannya kepada Allah SWT. Sementara menafkahkan harta dan berbagi rizki adalah ibadah yang mewakili jenis ibadah social dan yang berhubungan dengan hamba-hamba Allah lainnya. Sehingga seseorang yang keimanannya bertambah, diindikasikan dengan adanya peningkatan prestasi amal, baik yang bersifat ritual maupun yang bersifat social. Itulah keseimbangan antara hablum minallah dan hablum minannaas.


EmoticonEmoticon